Hal yang paling sering dialami pendaki gunung saat mendaki gunung adalah kedinginan pada area kaki. Biasanya saat malam hari ditengah-tengah tidur. Dan saat menjelang pagi hari. Kondisi ini tentu membuat tidur pendaki tidak nyaman. Padahal besok pagi, pendaki harus summit attack. Kalau kualitas tidurnya terganggu akibat kaki dingin, pasti stamina pendaki saat muncak dan turun gunung akan berkurang. Melalui artikel ini, kami bagikan tips mengatasi kaki dingin di gunung. Berikut 5 cara mengatasi kaki dingin di gunung yang terbukti manjur.
1. Segera lepas sepatu gunung dan kaos kaki yang basah, ganti dengan yang kering

Salah satu penyebab kaki dingin saat di gunung adalah kaos kaki dan sepatu gunung yang kamu pakai basah. Kaos kaki dan sepatu gunung basah bisa terjadi karena tiga hal:
- Pertama, keringat yang mengucur deras dari kelenjar keringat di area kaki.
- Kedua, udara lembap di gunung saat datang kabut.
- Ketiga, kehujanan.
Pendaki pasti mengalami salah satu dari kejadian tersebut. Jika kamu biarkan, kaki kamu akan kedinginan. Hal ini karena terjadi perpindahan panas dari kaki pendaki ke kaos kaki/sepatu yang basah.
Menurut hukum asas black, “Jika ada dua benda bercampur, benda yang bersuhu panas akan memberi kalor pada benda yang bersuhu dingin.”. Artinya, suhu di kaki kamu akan ditarik keluar. Akibatnya, kaki menjadi sangat dingin karena kekurangan kalor.
Solusinya sederhana, segera lepas semua baju, kaos kaki dan sepatu yang basah. Lalu, ganti dengan pakaian dan kaos kaki yang kering. Setelah itu, segera buat minuman hangat yang mengandung jahe. Minum secara perlahan, sambil berlindung di dalam tenda. Gelas minum yang masih panas bisa kamu tempel-tempelkan ke kaki biar hangat.
2. Dekatkan telapak kaki pada sumber panas

Cara mengatasi kaki dingin di gunung selanjutnya dengan mendekatkan telapak kaki pada sumber panas. Kondisi ini perlu dilakukan saat pendaki sudah menggigil parah. Lingkungan yang sangat dingin dan tubuh yang sakit, membuat telapak kaki menjadi sangat dingin dan pucat.
Untuk mengatasi hal tersebut, kamu harus membuat sumber panas. Beberapa sumber panas yang bisa kamu buat saat di gunung, di antaranya:
- Api unggun. Api unggun akan membuat lingkungan di sekitar menjadi hangat. Karena radiasi panas yang menyebar membuat suhu udara hangat. Kamu bisa mendekatkan kaki ke api unggun sampai kaki kamu kembali hangat.
- Penghangat ruangan tenda dengan konsep sauna. Kamu hanya perlu merebus air menggunakan kompor portable di dalam tenda. Biarkan uap air panas menghangatkan ruangan di dalam tenda. Kamu juga bisa mendekatkan kaki yang dingin ke dekat kompor agar lebih hangat.
- Membuat penghangat dari termos yang diisi air panas. Di sini, kamu bisa pakai termos berbahan aluminium foil sebagai penghangat. Jika tidak ada, pakai saja botol air minum seadanya. Tuangkan air panas ke dalam wadah yang telah kamu siapkan. Tutup dengan rapat. Tempelkan ke kaki yang dingin sampai panas di botol habis. Ulangi beberapa kali.
Teknik menghangatkan kaki dengan cara mendekatkan ke sumber panas sangat efektif. Apalagi untuk pendaki yang terserang acute mountain sickness (AMS). Untuk itu, jika kamu atau rombongan kamu mengalami gejala kaki dingin, segera buat sumber panas di area tenda dengan salah satu teknik di atas.
3. Bungkus kaki dengan thermal blanket

Teknik rahasia selanjutnya yang ingin kami bagikan adalah teknik membungkus kaki dengan thermal blanket. Thermal blanket merupakan salah satu perlengkapan mendaki gunung yang sangat penting untuk kondisi kedinginan atau hipotermia. Thermal blanket adalah bahan material khusus yang desainnya menyerupai seliput dengan kemampuan spesial yang dapat memerangkap panas. Teknik ini sering kami pakai saat suhu di luar tenda sangat rendah, misalnya saat camping di Ranu Kumbolo. Di luar tenda sangat dingin, sampai-sampai muncul bunga es. Akibatnya, tidur tidak nyenyak dan sering terbangun karena kaki kedinginan.
Solusinya, cari bahan yang memiliki fungsi sebagai thermal isolation. Misalnya:
- Plastik.
- Jas hujan/ponco.
- Thermal blanket.
Setelah itu, segera aplikasikan ke kaki kamu yang sudah memakai kaos kaki kering. Cara pakainya tinggal kamu bungkus saja kaki dengan salah satu dari ketiga bahan thermal isolation tersebut. Pastikan terbungkus secara erat dan tidak ada panas yang keluar. Kamu bisa menambahkan tali atau karet. Intinya, panas yang dipancarkan akan menghangatkan kaki kembali. Jika kamu tidur memakai sleeping bag, teknik ini akan menghangatkan kaki dengan lebih cepat.
Catatan: Dengan menggunakan teknik ini, kami tidak lagi bangun di tengah malam karena kaki kedinginan. Jadi, tidur lebih pulas dan bangun pagi lebih segar. Siap summit attack guys!
4. Tambah asupan kalori tubuh

Jika cara 1-3 tidak memberikan hasil yang memuaskan, kemungkinan kamu kedinginan karena kekurangan kalori. Kalori sangat berperan penting untuk menghasilkan energi dan panas tubuh. Jika pendaki sampai kekurangan kalori, tubuh pendaki akan mulai merasa kedinginan, pusing dan lemas.
Jika kaki kamu kedinginan karena kamu kekurangan kalori, solusinya cukup makan makanan berkalori tinggi. Misalnya:
- Cokelat panas.
- Roti dengan selai kacang dan madu.
- Energen.
- Wedang jahe.
- Nasi dengan lauk telur, sosis atau ayam.
- Outmeals dengan lauk nuggets.
- Susu panas.
Pokoknya segera makan makanan yang mengandung karbohidrat dan gula secara perlahan. Makanan yang mengandung karbohidrat dan gula dapat menjadi suplai kalori yang cepat. Usahakan makanan cair dulu dari pada makanan padat. Karena makanan cair lebih cepat terserap oleh tubuh. Dengan begitu, efeknya langsung bisa membuat tubuh terasa hangat, dan bertenaga.
Makanan cair berkalori tinggi yang kami rekomendasikan, di antaranya:
- Susu cokelat + oatmeals.
- Cokelat panas dan roti tawar celup.
- Susu telur madu jahe (STMJ).
Setelah badan hangat, kaki mulai hangat kembali, baru deh makan makanan padat. Dengan begitu, kamu akan segera terbebas dari kedinginan pada area kaki dan kembali bertenaga.
5. Lakukan olahraga ringan untuk meningkatkan metabolisme tubuh

Cara terakhir untuk mengatasi kaki dingin di gunung adalah berolahraga. Why? Banyak pendaki pemula yang mengalami kaki dingin saat bangun di pagi hari. Biasanya menjelang subuh. Hal ini terjadi karena metabolisme tubuh pendaki yang awalnya tinggi, tiba-tiba rendah karena masuk mode istirahat.
Bayangkan saja, kamu jalan selama berjam-jam untuk menuju ke puncak gunung. Jantung berdetak kencang memompa darah ke seluruh tubuh. Paru-paru kembang-kempis untuk menyuplai oksigen ke seluruh tubuh. Otomatis, metabolisme tubuh naik dengan cepat. Karena terjadi pembakaran kalori menjadi energi dan panas. Kondisi ini membuat panas tubuh meningkat. Akibatnya, saat metabolisme tinggi, kamu tidak merasakan dingin.
Kondisi berubah, saat kamu mulai istirahat di malam hari. Metabolisme yang awalnya tinggi, mendadak menjadi rendah. Detak jantung melemah. Peredaran darah melambat dan paru-paru melemah. Kondisi ini masuk dalam metabolisme rendah/lambat. Akibatnya, produksi panas tubuh berkurang. Panas tubuh yang semakin lama semakin berkurang akan membuat ujung kaki dingin. Inilah yang terjadi saat pendaki baru bangun tidur di pagi hari.
Lalu, bagaimana cara mengatasi kaki dingin di gunung saat bangun tidur? Simple, lakukan olahraga ringan. Beberapa olahraga ringan untuk meningkatkan metabolisme tubuh:
- Lari-lari kecil.
- Naik turun bukit.
- Push–up & burpee press.
- Peregangan tubuh.
- Shadow boxing.
Dengan melakukan olahraga ringan, tubuh akan kembali panas. Metabolisme tubuh naik. Badan mulai berkeringat. Akibatnya, kaki yang dingin akan kembali hangat dengan cepat.
Akhir kata, itulah 5 cara mengatasi kaki dingin di gunung. Menarik, ya? Dari kelima teknik di atas, teknik mana yang menjadi favorit kamu? Tulis pendapatmu di kolom komentar sekarang.